![[Image: abelardandheloise.jpg]](http://img710.imageshack.us/img710/350/abelardandheloise.jpg)
Dalam sebuah suratnya kepada Abelard, Heloise menulis:
“You
know, beloved, as the whole world knows, how much I have lost in you,
how at one wretched stroke of fortune that supreme act of flagrant
treachery robbed me of my very self in robbing me of you; and how my
sorrow for my loss is nothing compared with what I feel for the manner
in which I lost you.”
Ini
adalah sebuah kisah cinta sejati dua indah dari seorang guru dengan
muridnya. Pasangan ini tinggal di Perancis pada abad ke-12. Peter
Abelard, seorang profesor dan teolog, jatuh cinta dengan muridnya
sendiri, seorang gadis muda bernama Heloise. Pesona dan kecerdasan
mereka berdua membuat mereka pasangan serasi. Tetapi hubungan rahasia
mereka mengakibatkan paman Heloise, Canon Fulbert murka. Mereka
dipisahkan dan Heloise melahirkan bayi laki-laki. Keadaan memisahkan
mereka. Heloise menjadi seorang biarawati dan Abelard hidup sebagai
biarawan. Setelah beberapa tahun mereka mulai menulis surat cinta yang
panjang dan penuh gairah satu sama lain. Baik Peter Abelard dan Heloise
terus melanjutkan hidup, untuk menulis, untuk mencintai. Mereka tidak
bunuh diri, atau menikah dengan orang lain (kecuali jika itu termasuk
fakta bahwa keduanya menikah di gereja). Diyakini bahwa surat cinta
mereka masih ada. Mereka dikuburkan bersama di Paris. Heloise berbicara
tentang kehilangan akan Abelard:Ini
adalah sebuah kisah cinta sejati dua indah dari seorang guru dengan
muridnya. Pasangan ini tinggal di Perancis pada abad ke-12. Peter
Abelard, seorang profesor dan teolog, jatuh cinta dengan muridnya
sendiri, seorang gadis muda bernama Heloise. Pesona dan kecerdasan
mereka berdua membuat mereka pasangan serasi. Tetapi hubungan rahasia
mereka mengakibatkan paman Heloise, Canon Fulbert murka. Mereka
dipisahkan dan Heloise melahirkan bayi laki-laki. Keadaan memisahkan
mereka. Heloise menjadi seorang biarawati dan Abelard hidup sebagai
biarawan. Setelah beberapa tahun mereka mulai menulis surat cinta yang
panjang dan penuh gairah satu sama lain. Baik Peter Abelard dan Heloise
terus melanjutkan hidup, untuk menulis, untuk mencintai. Mereka tidak
bunuh diri, atau menikah dengan orang lain (kecuali jika itu termasuk
fakta bahwa keduanya menikah di gereja). Diyakini bahwa surat cinta
mereka masih ada. Mereka dikuburkan bersama di Paris. Heloise berbicara
tentang kehilangan akan Abelard:
“But
if I lose you, what have I left to hope for? Why continue on life’s
pilgrimage, for which I have no support but you, and none in you save
the knowledge that you are alive, now that I am forbidden all other
pleasures in you and denied even the joy of your presence which from
time to time could restore me to myself?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar